KOMPAS.com — Tahun baru merupakan saat-saat
orang begitu bersemangat memulai program
diet yang baru sebagai bagian
dari resolusi. Sayangnya, kebanyakan rencana tersebut tidak bertahan
lama, dan mungkin berakhir sebelum Februari.
Menurut Cynthia
Sass, ahli gizi dan pakar kesehatan masyarakat dari New York, Amerika
Serikat, kegagalan diet dalam waktu singkat mungkin saja terjadi.
Bahkan, niat untuk menjadi lebih langsing justru akan berubah menjadi
hal yang sebaliknya. Oleh karena itu, kenalilah lima alasan gagalnya
diet berikut agar program diet yang sudah Anda rancang tidak akan
berakhir dengan kegagalan.
1. Bingung memilih yang terbaik
Banyaknya metode diet yang ada di masyarakat kini kerap membuat orang
bingung untuk memilih mana yang terbaik untuknya. Misalnya diet populer
seperti
Obsessive Corbuzier Diet (OCD), diet alkalin, diet detox, diet bebas gluten, atau menjadi vegan, mana yang akan Anda pilih?
Sass
mengatakan, sebelum memulai diet pastikan Anda mengetahui dulu
seluk-beluk tentang
diet sehingga tidak ada kebingungan saat
melakukannya.
"Pastikan Anda memilih
diet yang nyaman bagi Anda sehingga kemungkinannya untuk bertahan lama besar," saran Sass.
2. Tidak menurunkan berat badan dengan cepat
Hasil dari diet yang cepat terlihat merupakan kunci seseorang tetap
termotivasi menjalani dietnya. Namun, ketika berat badan tidak turun
selama seminggu ketika melakukan sebuah program
diet, jangan berpikir
bahwa diet tidak efektif.
Menurunkan 450 gram lemak tubuh sudah dapat menyusutkan tubuh. Maka
seharusnya Anda dapat melihat perbedaan besar pada pakaian yang Anda
pakai.
Diet yang menjanjikan hasil yang cepat kemungkinan hanya
mengurangi kadar air pada tubuh. Padahal, meskipun lebih cepat dan
mudah, mengurangi kadar air tidak sama sekali mengubah komposisi tubuh.
3. Kembung
Salah satu efek dari memiliki pola makan yang lebih sehat mungkin
adalah kembung. Pasalnya peningkatan konsumsi buah, sayuran, biji-bijian
utuh, dan kacang-kacangan akan meningkatkan asupan serat. Lantaran
serat lebih sulit untuk dicerna, dibutuhkan waktu yang lebih lama
sebelum nutrisi dapat masuk ke dalam aliran darah.
Kendati
demikian, biasanya kondisi ini hanya berlangsung selama beberapa hari.
Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu minum banyak air dan tetap aktif.
"Ingat, perut kembung tidak akan mengubah komposisi tubuh apa pun. Ini
hanya reaksi tubuh sementara untuk beradaptasi," ujar Sass.
4. Kurangnya dukungan
Saat memulai pola makan yang lebih sehat, lingkungan adalah faktor
penting penentu keberhasilannya. Ketika orang-orang terdekat masih dalam
gaya hidup yang lama seperti terbiasa memakan camilan berlemak atau
melewatkan olahraga, mungkin akan lebih sulit bagi Anda mempertahankan
pola makan yang sudah Anda program. Solusinya, Anda dapat memperluas
pertemanan dengan orang-orang yang juga memiliki gaya hidup sehat
sehingga Anda pun dapat saling memotivasi.
5. Menyerah di hari-hari yang sulit
Saat sedang lelah, pekerjaan menumpuk, masih harus berolahraga, dan
memasak dengan sehat, besar kemungkinan Anda untuk menyerah. Namun
sebenarnya, Anda bisa melakukan "cheating day" untuk menghadapi
kejenuhan tersebut. Di hari itu, Anda bebas bolos olahraga atau makan
semaunya. Namun ingat, setelahnya Anda perlu kembali disiplin mengikuti
program
diet yang sudah dibuat.